Minggu, 11 Mei 2014

“ JANGAN NONTON TV TERUS BUNDA “

"Jangan nonton TV terus bunda ...."
Kalimat itulah yang selalu diucapkan Rangga , anakku , setiap kali  aku lagi enak – enak  nonton Televisi ….
Wajahnya selalu merengek  ingin diperhatikan , ia memasang muka memelas  dan protes seolah , perhatian yang seharusnya kuberikan untuknya , telah dirampas  oleh benda ajaib bernama “ televisi “
Dan reaksiku sendiri bagaimana ?
Ow… ternyata aku lebih sering tidak memperdulikan dia daripada bergegas berdiri , menghampiri dan memeluknya …
“ Ayolah bunda , jangan nonton TV terus ….”
Rupanya Rangga  gak mau menyerah , dia tahu kalau aku cuekin , tangan kecilnya mulai menarik – nari tanganku . Ayo bunda …, temani Rangga main ular tangga …ayo bunda …jangan lihat TV terus …”
Dengan rasa kesal aku bergumam …
“ Ach anak ini , ganggu orang tua aja bisanya ….” Kesal sekali rasanya , lagi enak enak nonton senetron , pas lagi seru – serunya …, eh terhenti gara – gara rengekan Rangga .
Sebel juga sih , tapi mau gimana lagi , nanti kalau gak dituruti , dia pasti nangis , lalu mengadu ke ayahnya , lalu aku dimarahi  dan aku jelas gak berani bantah …, karena kalau itu terjadi dia akan marah  kemudian terjadilah pertengkaran ….. satu hal yang paling tidak kusuka ….
Kalau dipikir kembali , sepertinya  kejadian kejadian seperti ini bukan yang pertama , bolak balik aku kena marah suamiku gara – gara aduan si kecil  yang merasa tidak kuperhatikan …
                Beginilah  kondisiku ,  aku sering mengalami dilema dengan diri  sendiri , mungkin saja penyebabnya , karena kalau sudah nonton Televisi , terutama  acara yang kusukai , aku seperti punya dunia sendiri , tiba – tiba merasa seperti  masuk ke Televisi  dan menjadi bagian dari cerita yang kutonton .
Kalau dilihat dari plus minusnya , nonton senetron apa sih positifya , gak banyak sih …paling paling ya supaya gak nyambung  kalau lagi ngobrol  sama ibu ibu di perumahan …dan minusnya …..hhmmm apa ya …, mungkin diantaranya .., gara – gara di depan TV , cucianku   numpuk , belum masak , kadang waktunya  setrika tapi terpaksa tertunda  karena episode senetron lagi seru serunya ….
Akibat lainnya ya …untuk hari itu hidupku , kacau balau hanya  gara gara waktu 3 jam terbuang percuma dan aku tidak menghasilkan apa apa , justru  otakku  dipenuhi dengan cerita cerita senetron yang inilah , yang itulah ,  sampai terkadang  aku benci dengan salah satu tokoh hanya gara – gara  dia berperan jadi orang lahat  ….
Coba kalau aku ceritakan kembali  senetron pada suamiku , dia pasti berkata, “  Sudah lah , gak usah cerita  yang gak penting , senetron aja dipikirin , mending ngurus  Rangga atau ngerjakan apa gitu yang lebih bermanfaat daripada sekedar nonton TV ….”
Deg ! kata – kata Mas Doni seperi busur panah yang tepat mengenai  ulu hatiku ….., sakit ..ya sakit banget …..
Kritikan itu muncul yang berarti  suami ingin aku merubah diri ,  dan aku harus melakukannya kalau gak mau   berdampak lebih parah lagi ….
                Malam harinya , setelah menidurkan Rangga sekiatr jam 9 malam , aku coba introspeksi diri , kembali aku merenungkan lagi kata – kata Mas Doni  sore tadi , mumpung suamiku sedang keluar ada rapat RT ,  aku ada waktu untuk menulis buku harian , aktivitas yang sudah lama tidak kusentuh , mungkin sekitar  2 bulanan , dan saat ini aku begitu merindukannya …
Aku ingin bicara dengan  diriku sendiri saat ini dan tentu saja aku ingin memberikan yang terbaik  bagiku dan keluarga .
Sejenak aku terdiam di depan diary , ya Allah , aku ingin  mengoreksi diri  lewat buku ini ,  demi sesuatu yang lebih baik , aku akan coba lebih peduli  lagi dengan rangga , malaikat  kecil yang selama ini agak kusia – siakan  hanya karena ke-egoisanku  untuk  sesuatu yang tidak penting ..
Maafkan aku ya Allah , agak teledor menjaga titipanMu , Insya Allah aku akan belajar  lebih menghargai waktu mulai  besok , Amin .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar